HNW Tak Sepakat dengan Jokowi Soal Hari Santri

Jum'at, 24 Oktober 2014 | 19:15 WIB
HNW Tak Sepakat dengan Jokowi Soal Hari Santri
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di gedung MPR/DPR, Jakarta, (24/10). (Suara.com/Bagus Santosa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) lebih sepakat tanggal 22 Oktober menjadi Hari Santri Nasional, berbeda dengan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menetapkannya pada tanggal 1 Muharram. Sebab, menurut HNW, tanggal 22 Oktober adalah tanggal bersejarah karena bertepatan dengan dikumandangkannya Resolusi Jihad oleh pendiri NU KH. Hasyim Asy'ari, kakek Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"1 Muharam itu tahun baru umat Islam sedunia, santri dan non santri. Hari Santri diperlukan, tanpa mempengaruhi makna, sebaiknya tanggal 22 Oktober sebagai hari Resolusi Jihad. Seperti yang diperjuangkan kakeknya Gus Dur," kata HNW di DPR, Jakarta, Jumat (24/10/2014).

Anggota Majelis Syuro PKS itu mengatakan, pemilihan Hari Santri pada 22 Oktober terinspirasi dari Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj. Menurutnya, Said Agil banyak mendapatkan telepon dari kyai-kyai mengenai hari yang dimaksud.

"Tadi saya ketemu Prof Dr Said Agil ketua umum PBNU, kita ngobrol, katanya saya ditelepon banyak kyai, ormas Islam," kata Hidayat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI