Suara.com - Usai mendapat undangan Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Kamis (23/10/2014), Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Ferry Mursyidan Baldan terlihat senang.
Tokoh yang santer disebut-sebut menjadi calon kuat menteri kabinet pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla ini senang lantaran dalam pertemuan tadi mendapat suguhan makanan dan minuman teh.
"Ditawarkan makan, dan minum teh," kata mantan anggota Partai Golkar tersebut.
Pertemuan antara Jokowi dan Ferry berlangsung kurang lebih tiga jam. Mereka membahas banyak hal, mulai dari masalah pelayanan, hukum, sampai kesehatan.
Di Istana tadi, juga hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ferry mengatakan selain berbincang-bincang dengan Jokowi, ia juga bercakap-cakap dengan JK.
"Ada Pak JK. Tadi ngobrol aja, negara ini harus ini, gimana situasi," kata dia.
Ditanya apakah dalam waktu dekat akan ada pertemuan lagi dengan Jokowi di Istana, Ferry mengatakan tidak tahu. Ia mengatakan dalam pertemuan tadi tidak menyinggung soal kabinet.
"Ga ada (membicarakan kabinet)," kata Ferry.
Jokowi dan JK selama ini dikenal dekat dengan Ferry. Sebelum masuk Partai Nasdem, karier Ferry di kompleks Senayan dimulai sejak ia terpilih menjadi anggota MPR RI (Utusan Golongan) 1992-1997. Pengalamannya cukup panjang, Ferry pernah menjadi Wakil Ketua Komisi II dan Ketua Komisi II.
Pada tahun 2001 ia menjadi Ketua Panitia Khusus RUU Otonomi Khusus Aceh, Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Otonomi Khusus Papua. Pada tahun 2003 ia menjadi Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden, dan pada tahun 2006 ia menjadi Ketua Panitia Khusus RUU Pemerintahan Aceh.