Suara.com - Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Ferry Mursyidan Baldan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, selama kurang lebih tiga jam. Apa yang mereka bicarakan?
"Tentang negara ini, (mengenai) pelayanan, soal hukum, soal kesehatan," kata mantan anggota Partai Golkar tersebut usai bertemu Jokowi, Kamis 23/10/2014).
Ketika ditanya apakah dalam pertemuan tadi juga membicarakan kabinet, Ferry mengatakan hal itu tidak disinggung sama sekali.
(Masalah kabinet) Ga dibicarakan," kata Ferry.
Begitu disinggung kesiapan bila nanti masuk daftar menteri kabinet pemerintah periode 2014-2019, Ferry menjawab secara diplomatis.
"Nggak disuruh siap-siap. Disuruh datang ke sini ya datang aja, ngobrol-ngobrol," kata Ferry.
Menjelang pengumuman kabinet, nama Ferry santer disebut-sebut sebagai calon kuat menteri kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.
Karier Ferry di kompleks Senayan dimulai sejak ia terpilih menjadi anggota MPR RI (Utusan Golongan) 1992-1997. Pengalamannya cukup panjang, Ferry pernah menjadi Wakil Ketua Komisi II dan Ketua Komisi II.
Pada tahun 2001 ia menjadi Ketua Panitia Khusus RUU Otonomi Khusus Aceh, Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Otonomi Khusus Papua. Pada tahun 2003 ia menjadi Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden, dan pada tahun 2006 ia menjadi Ketua Panitia Khusus RUU Pemerintahan Aceh.
Ferry datang ke Istana bersama Ketua DPP Partai Nasdem Enggartiasto Lukita. Mereka keluar dari ruang pertemuan pukul 15.20 WIB. Mobil yang mereka tumpangi saat masuk dan keluar dari kompleks Istana, sama.