Suara.com - Juru bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya menilai penetapan anggota komisi dan alat kelengkapan DPR lebih mendesak dibandiingkan pengumuman kabinet pemerintah, Kamis (23/10/2014). Pasalnya, DPR harus sudah siap membantu pemerintah saat kabinet diumumkan.
"Ya kalau kita ada yang lebih penting lagi daripada itu (pengumuman kabinet Jokowi-JK), yaitu susunan dari anggota komisi, alat kelengkapan dan pimpinannya karena dewan itu kan lebih dulu dilantik," kata Tantowi menanggapi penundaan pengumuman kabinet oleh Presiden Joko Widodo.
Argumentasi Tantowi adalah anggota DPR dilantik lebih dulu, yaitu pada 1 Oktober 2014, sedangkan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla baru dilantik pada 20 Oktober 2014.
"Jadi logikanya adalah kita (DPR) lebih dulu siap. Jadi kita harus mempersiapkan diri menyongsong terbentuknya pemerintahan Pak Jokowi. Jadi sebetulnya kita harus siap dulu karena kitalah mitra mereka untuk bertanya, berkonsultasi. Kita saja belum siap gimana kita mau membantu pemerintah," tuturnya.
Untuk menentukan anggota komisi dan alat kelengkapan dewan, kata Tantowi, sebaiknya menggunakan sistem proporsional dengan mengakomodir keinginan fraksi.
"Fraksi itu kan mempunyai blueprint. Ada yang ingin penguatan di politik luar negeri. Ada yang ingin penguatan di sektor kesra dan lain lain. Nah itu didengar, tapi tetap asas proporsionalitas itu menjadi acuan terkait dengan jumlahnya berapa," kata dia.
Dikatakan, Fraksi Golkar mendapatkan jatah tiga kursi pimpinan komisi dan satu badan dalam alat kelengkapan dewan.
"Di bawahnya (selain Golkar dan Gerindra) dua (komisi) semua, plus satu badan," ujar Tantowi. [Bagus Santosa]