Suara.com - Rapat paripurna lanjutan dengan agenda penetapan anggota komisi dan alat kelengkapan dewan yang diselenggarakan hari ini, Kamis (23/10/2014), ditutup tanpa hasil.
Seperti dalam rapat paripurna yang dilaksanakan pada Selasa (21/10/2014) lalu, sikap empat fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (pendukung pemerintah) dan satu fraksi anggota Koalisi Merah Putih, tetap belum bersedia menyerahkan nama anggota komisi dan alat kelengkapan dewan. Keempat fraksi tersebut, meliputi PDI Perjuangan, PKB, Hanura, Nasdem, sedangkan satu fraksi kubu Prabowo: PPP.
"Rapat ini kita tutup dan kita masih tunggu lima fraksi itu menyerahkan. Sidang kami tutup," demikian dikatakan pimpinan rapat paripurna dari Fraksi PKS, Fahri Hamzah.
Rapat yang berlangsung selama sekitar dua jam tadi berjalan alot. Fraksi kubu Jokowi bersikukuh menginginkan rapat konsultasi maupun forum lobi untuk pembahasan lebih lanjut.
"Kita sudah tiga kali paripurna menentukan terkait hak yang menyangkut nama-nama untuk duduk di komisi dan badan-badan alat kelengkapan dewan.
Dari paripurna kemarin saya sudah sampaikan antara setor nama dengan hal terkait komposisi pemilihan pimpinan komisi tidak bisa dipisahkan. Ini jangan hanya diskors, tapi pimpinan menginisiasi lobi-lobi kita, adakan pembicaraan sejauh mana, untuk memaksimalkan kinerja dewan," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan Aria Bima seraya mengatakan sebenarnya sudah mengantongi nama-nama anggota komisi.
Anggota Fraksi PPP Arwani Thomafi menambahkan penyerahan nama-nama anggota komisi dan alat kelengkapan dewan perlu membicarakan kerangka komisi dan alat kelengkapan dewan agar dapat lebih memperkuat institusi DPR.
"Untuk itu Fraksi PPP, mengusulkan agar ada ruang-ruang lobi yang sebisa mungkin bisa mempertemukan keinginan Fraksi PPP," ujarnya. [Bagus Santosa]