Suara.com - Pusat Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (23/10/2014) pagi sejak sekitar pukul 06.00 Wita diselimuti kabut asap pekat sehingga mengganggu berbagai aktivitas masyarakat setempat.
Pantauan Antara, kabut asap yang muncul akibat kebakaran hutan dan lahan itu memenuhi hampir seluruh ruang kota yang kini menjadi pusat pemerintahan Provinsi Kalsel itu.
Sejumlah tempat yang tampak diselimuti kabut asap tebal itu seperti kawasan perkantoran Pemkot Banjarbaru dan lapangan Murjani Jalan Panglima Batur. Kawasan tersebut hanya terlihat samar-samar akibat pekatnya kabut asap.
Padahal, jarak antara Balaikota dengan lapangan tidak sampai 50 meter tetapi karena pekatnya kabut asap sehingga bangunannya hanya terlihat samar-samar. Ruang terbuka kawasan sekitar lapangan dipenuhi kabut asap pekat.
Kabut asap pekat juga menyelimuti ruas-ruas jalan yang dipenuhi pengendara baik roda dua maupun roda empat sehingga cukup mengganggu aktivitas warga.
Jarak pandang di ruas-ruas jalan perkotaan dan permukiman terbatas di bawah 50 meter dan menyebabkan pandangan ke depan maupun arah lain hanya samar-samar.
"Kabut hari ini tebal (pekat, red) sekali. Jarak pandang juga terbatas di bawah 50 meter dan membuat bangunan terlihat samar-samar," ujar Risma warga Jalan Gotong Royong.
Warga lain Ahyar mengeluhkan efek kabut asap yang menyebabkan mata menjadi perih dan mengganggu saluran pernafasan karena terhirup langsung partikel udara kotor itu.
"Mata saya perih dan saluran pernafasan juga terasa tidak enak akibat terhirup kabut asap. Kondisi saat ini lebih parah dibandingkan hari-hari sebelumnya," ucap warga Karang Anyar itu.
Hingga pukul 08.00 Wita, sebaran kabut asap masih memenuhi seluruh wilayah Banjarbaru sehingga warga mengantisipasi menggunakan masker penutup hidung dan mulut. (Antara)