Suara.com - Kapan dan dimana Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, mengumumkan susunan menteri kabinet pemerintahan periode 2014-2019, masih simpang siur.
Ada yang mengatakan pengumuman dilakukan hari ini, Rabu (22/10/2014), ada pula yang menyebutkan besok, Kamis (23/10/2014). Sedangkan tempat yang dipilih untuk mengumumkan kemungkinan di Marunda, Jakarta Utara, atau tempat dimana Jokowi dulu deklarasi menjadi calon presiden. Namun informasi yang lain mengatakan bahwa Jokowi akan menyampaikan susunan menteri kabinet di Istana.
Di tengah masyarakat menunggu-nunggu pengumuman, sejumlah nama tokoh yang disebut-sebut masuk dalam daftar menteri bocor ke media massa. Di antara nama-nama yang beredar, sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
1. Puan Maharani
2. Teras Narang
3. Tjahjo Kumolo
4. Hasto Kristianto
5. Yuddy Chrisnandi
6. Muhaimin Iskandar
7. Marwan Jafar
8. Siti Nurbaya
9. Ferry Mursyidan Baldan
10. Rini Soemarno
11. Khofifah Indar Parawansa
12. Luhut Pandjaitan
13. Darmin Nasution
14. Ignasius Jonan
15. Indroyono Soesilo
16. Agus Martowardojo
17. Yunus Husein
18. RJ Lino
19. Retno Lestari Priansari Marsudi
20. Komarudin Hidayat
21. Jimly Asshiddiqie
22. Mahendra Siregar
23. Bambang Brojonegoro
24. Komjen Budi Gunawan
25. Ryamizard Ryacudu
26. Rudiantara
27. Eva Sundari
28. Anies Baswedan
29. Hamid Awaludin
30. Syafruddin
31. Pramono Anung
32. Mas Achmad Santosa
33. Anwar Adnan
34. Wiranto
35. Pratikno
36. Budiman
37. Mirza Adityaswara
38. Abdul Kadir Karding
39. Rusdi Kirana
40. M Yusuf
41. Lukman Hakim Saefuddin
Menurut bocoran, pos Kementerian Dalam Negeri kemungkinan diisi oleh Teras Narang, Tjahjo Kumolo atau Siti Nurbaya. Sedangkan pos Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat diisi oleh Muhaimin Iskandar. Pos kementerian bidang ekonomi: Darmin Nasution, Ignatius Jonan, Agus Marto Wardoyo atau Bambang Brojonegoro.
Selanjutnya, pos Kementerian Politik dan Keamanan kemungkinan diisi oleh Ryamizard Ryacudu, Wiranto atau Budi Gunawan. Pos kementerian bidang hukum kemungkinan diisi oleh Hamid Awaludin, Jimly Asshiddiqie atau Mahendra Siregar.
Jokowi bekerjasama dengan KPK dan PPATK untuk memastikan nama-nama calon menteri bebas dari kasus hukum. Jokowi tidak ingin, menterinya bermasalah di kemudian hari sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas karena ditangkap KPK.