Wakil Wali Kota Bogor Tanyakan Apa Dasarnya

Ardi Mandiriadmin Suara.Com
Rabu, 22 Oktober 2014 | 00:19 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Tanyakan Apa Dasarnya
Istana Bogor
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Usmar Hariman mempertanyakan metodologi Pusat Penelitian dan Pengembangan Darat Kementerian Perhubungan, yang menyatakan daerahnya termacet di Indonesia.

"Dasar mengukurnya apa, apakah menggunakan ukuran ruas jalan, hari aktivitas, atau jumlah kendaraan," kata Usmar saat dihubungi Selasa (21/10/2014) malam.

Menurut dia, jika metodologi yang dilakukan dengan membandingkan kondisi lalu lintas di Kota Bogor dengan Jakarta sangatlah berbeda.

Ia mengatakan, kalau pada akhir pekan Kota Bogor justru mengalami kemacetan sementara di Jakarta sepi.

"Berbeda kalau hari kerja, Jakarta macet, Bogor justru sepi," katanya.

Terlepas dari itu, lanjutnya, kondisi arus lalu lintas di Kota Bogor selama 10 tahun terakhir mengalami penurunan laju kendaraan.

Kondisi tersebut menjadi perhatian serius pemerintahannya saat ini menjadikan kemacetan dalam enam skala prioritas kerja pemerintah.

Enam skala prioritas tersebut seperti kemacetan, penataan PKL, sampah, kemiskinan, ruang publik dan ruang terbuka hijau.

"Pemerintah Kota Bogor saat ini memiliki program utama dalam mengatasi kemacetan, yakni pembenahan infrastruktur dan sarana serta prasarana transportasi yang ada," ujarnya.

Dia menambahkan, program pembenahan diantaranya penataan moda transportasi, optimalisasi terminal Baranangsiang, serta park and ride di Stasiun Sukaresmi yang akan dibangun.

"Kita optimistis 2017 penggunaan mobil pribadi di Kota Bogor dapat kita tekan jumlahnya," kata Usmar.

Meski begitu, Usmar tetap melihat sisi positif dari hasil kajian tersebut. Dia pun menyatakan kalau Bogor akan segara bangkit agar gelar negatif itu dapat dicabut.

"Ya kami jadikan ini sebagai dorongan, agar program utama kami menuntaskan persoalan kemacetan di Kota Bogor dapat segera terlaksana," kata Usmar/

Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Darat merilis 11 kota termacet di Indonesia.

Kota Bogor berada di peringkat kedua setelah Jakarta dengan tingkat kemacetan mencapai 15,32 km per jam dengan volume to capacity (VC) ratio 0,86. Sedangkan Jakarta 10-20 km per jam dan VC ratio 0,85.

Di posisi ketiga ditempati Tanggerang (22 km per jam) VC ratio 0,82. Bekasi di urutan keempat kota termacet dengan 21,86 km per jam dan VC 0,83, disusul Depok urutan kelima dengan 21,4 km per jam dan VC 0,83. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI