"Kita optimistis 2017 penggunaan mobil pribadi di Kota Bogor dapat kita tekan jumlahnya," kata Usmar.
Meski begitu, Usmar tetap melihat sisi positif dari hasil kajian tersebut. Dia pun menyatakan kalau Bogor akan segara bangkit agar gelar negatif itu dapat dicabut.
"Ya kami jadikan ini sebagai dorongan, agar program utama kami menuntaskan persoalan kemacetan di Kota Bogor dapat segera terlaksana," kata Usmar/
Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Darat merilis 11 kota termacet di Indonesia.
Kota Bogor berada di peringkat kedua setelah Jakarta dengan tingkat kemacetan mencapai 15,32 km per jam dengan volume to capacity (VC) ratio 0,86. Sedangkan Jakarta 10-20 km per jam dan VC ratio 0,85.
Di posisi ketiga ditempati Tanggerang (22 km per jam) VC ratio 0,82. Bekasi di urutan keempat kota termacet dengan 21,86 km per jam dan VC 0,83, disusul Depok urutan kelima dengan 21,4 km per jam dan VC 0,83. (Antara)