Suara.com - Inggris memutuskan mengirimkan pesawat mata-mata tanpa awak alias drone untuk melakukan misi pengintaian di Suriah, sambil mengumpulkan informasi intelijen terkait kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon, Selasa (21/10/2014), mengatakan dua pesawat tanpa awak Reaper dan pesawat pengintaian Rivet Joint akan terbang di Suriah sebagai bagian dari upaya melindungi keamanan nasional dari serangan teroris.
Namun Fallon menegaskan, pesawat milik Inggris itu tidak diizinkan melakukan serangan sampai ada izin khusus.
Keputusan ini menyusul rencana sejak pekan lalu, dimana Fallon mengumumkan bahwa Inggris akan menggelar pesawat-pesawat Reaper tanpa awak dan bersenjata ke Timur Tengah untuk melakukan serangan-serangan udara terhadap ISIS.
Parlemen memutuskan menyetujui serangan-serangan udara terhadap ISIS di Irak bulan lalu, tetapi Inggris tidak melakukan serangan-serangan udara di Suriah.