Suara.com - Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang merupakan koalisi pendukung pemerintahan, melakukan lobi kepada Koalisi Merah Putih (KMP) agar bisa mendapat jatah kursi pimpinan komisi di parlemen.
Politikus senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan ingin pemilihan pimpinan komisi menggunakan sistem musyawarah mufakat dan bukan paket seperti pemilihan pimpinan MPR dan DPR.
"Jadi teman-teman yang memberi dukungan pada Jokowi-JK, kita sepakat pada alat kelengkapan dewan dilakukan musyawarah mufakat, karena mufakat sedang dilakukan dan belum ada titik temu dan di kami 5 fraksi (PDIP, PKB, NasDem, PPP, Hanura)," kata Pramono, Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Dia meyakini, rapat paripurna kali ini yang membahas soal nama-nama anggota komisi di DPR tidak akan selesai dengan sistem musyawarah-mufakat. Kalau pun dilakukan voting, KIH mengakui juga tidak akan berbuat banyak. Karenanya, dia berharap ada lobi lagi antar pimpinan fraksi untuk membicarakan itu.
"Sebenarnya permintaan dari pendukung Jokowi-JK ini tidak berlebihan. Kami tahu kalau di-voting kemungkinan besar kami akan kalah," tuturnya. [Bagus Santosa]