Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Joko Widodo usai pelantikan di gedung MPR, Jakarta, Senin (20/10/2014), tidak ada yang luar biasa.
"Pidato semuanya biasa," kata Muzani usai menghadiri acara pelantikan.
Menurut Muzani pidato kenegaraan, apalagi pidato perdana sebagai kepala negara, seharusnya disiapkan secara serius. Dari pidato Jokowi tadi, kata dia, menunjukkan tim Jokowi kurang siap.
"Tim Jokowi kurang matang, seperti yang mau diproritaskan Presiden Jokowi saat kampanye tidak disebutkan, misal di bidang infrastruktur, perekonomian, itu tidak tergambar dengan jelas," tuturnya.
Muzani mengatakan ada tiga esensi dalam pidato. Pertama substansi, kedua retorika, dan ketiga inovasi.
"Retorikanya biasa-biasa saja, inovasinya biasa, substansinya standar," kata Muzani.
Dalam pidato, antara lain Jokowi mengajak masyarakat Indonesia untuk gotong royong membangun negeri. Tanpa bantuan dari rakyat, kata Jokowi, pembangunan mustahil bisa sukses. Jokowi juga memastikan bahwa pemerintah akan melayani rakyat. Ia juga bertekad untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Jokowi juga ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. [Bagus Santosa]