Suara.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Bambang Musyawardana mengatakan instansinya menggunakan layanan pesan singkat (short message service) sebagai peringatan dini untuk warga yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana banjir.
"Terobosan ini dilaksanakan mulai Desember 2013. Sms yang disampaikan melalui salah satu operator selular menjangkau sekitar satu juta lebih pelanggan. Kami juga menyampaikan informasi lainnya melalui twitter. Sekarang sudah di atas 500 ribu pengikutnya," kata Musyawardana di Jakarta, Minggu (19/10/2014).
Dia mengatakan informasi tersebut berasal dari pusat pengendalian dan operasi (pusdalops) BPBD DKI yang diperoleh dari beberapa instansi seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), penjaga pintu air hingga dinas pemadam kebakaran.
"BMKG akan menyampaikan informasi cuaca, curah hujan bahkan peringatan dini. Sementara penjaga pintu air akan memberikan informasi berkaitan dengan ketinggian air. Warga juga akan mendapatkan informasi mengenai kebakaran. Data ini ada di pusdalops kemudian dibagikan kepada masyarakat melalui sms," katanya.
Informasi yang diterima warga kata dia akan menjadi penting apabila ditindaklanjuti dengan persiapan meninggalkan lokasi banjir, bila dalam sekian waktu ketinggian permukaan di setiap pintu air menunjukkan peningkatan.
"Sebelum banjir datang warga sudah melakukan persiapan dan langsung menuju ke tempat penampungan mengikuti alur evakuasi yang tersedia. Sebenarnya ini yang diharapkan dari penyampaian peringatan dini melalui sms, jangan hanya tinggal diam dan menganggap informasi ini tidak perlu," ujarnya.
Namun demikian lanjut dia, tidak semua warga yang telah mendapatkan informasi ini langsung bereaksi meninggalkan rumah, sebab menurut dia masih banyak yang menetap di rumah ketika banjir datang.
"Informasi berkaitan dengan bencana pasti akan hangat dan langsung menyebar. Memang belum semua pelanggan atau warga yang terjangkau dengan informasi (sms) ini. Tapi biasanya informasi dari mulut ke mulut bahwa di sana akan terjadi bencana, lebih cepat menyebar. Kami imbau agar kesadaran warga ditumbuhkan. Kalau air sungainya sudah naik, cepat-cepatlah mengungsi," ajaknya. (Antara)