Bengkulu Waspada Kabut Asap

Angelina Donna Suara.Com
Minggu, 19 Oktober 2014 | 08:19 WIB
Bengkulu Waspada Kabut Asap
Ilustrasi; Kabut asap. [Antara/Iggoy el Fitra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kita tidak menemukan titik api di Bengkulu, sebelumnya ada satu titik yang disampaikan Bupati Kepahiang, tapi sudah dipadamkan, sekarang tidak diizinkan lagi pembakaran hutan untuk membuka lahan perkebunan, kalau ada bisa ditindak sesuai hukum," ucapnya.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Rejanglebong, membagikan masker kepada warga setempat untuk mengantisipasi dampak kabut asap kebakaran hutan kiriman dari beberapa provinsi di Sumatera.

"Untuk saat ini jumlah masker yang dibagikan sebanyak 650 buah, pembagian ini dilakukan atas kerja sama antara Dinkes Rejanglebong dengan BPBD Rejanglebong," kata Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Rejanglebong, Nunung Trimulyanti.

Pembagian masker yang dilakukan pihaknya itu merupakan tindak lanjut dari bencana kabut asap akibat kebakaran hutan di sejumlah provinsi di Sumatera, dan sudah dilakukan pihak BPBD setempat sejak Senin (13/10/2014).

Kondisi udara di daerah itu saat ini, kata dia, sudah tidak sehat dan berpotensi menyebabkan beberapa penyakit di antaranya ISPA, dengan tanda-tanda menyebabkan mata perih dan saat dihirup hidung menjadi panas serta membuat nafas menjadi sesak.

"Untuk mencegah dampak kabut asap ini warga diimbau untuk menggunakan masker saat ke luar rumah serta tidak ke luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Untuk masker ini masyarakat bisa membelinya di apotek dan harganya cukup murah, pembagian ini hanya bentuk simbolik sehingga warga dapat mewaspadai dampaknya," kata Nunung.

Kabut asap kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera itu, Senin (13/10) hingga malam hari menyelimuti Kota Curup, Kabupaten Rejanglebong.

Pantauan di lapangan kabut asap kebakaran hutan kiriman tersebut terlihat sejak pagi hari hingga malam hari dengan jarak pandang berkisar 300-500 meter.

Tebalnya kabut asap ini membuat sejumlah warga mulai mengenakan masker, sedangkan para pengendara kendaraan roda dua dan empat yang melintas di jalanan dalam kota ini menyalakan lampu guna menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI