Suara.com - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Rahmat Derita meminta seluruh guru memperketat pengawasan terhadap murid-muridnya. Desakan ini menyusul seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) yang kedapatan membawa kondom.
Dihubungi Sabtu, (19/10/2014), Rahmat mengatakan perilaku siswa ini sudah di luar batas kewajaran. Tak ingin kejadian ini terulang, dia mengimbau sekolah-sekolah agar terus memantau para siswanya melalui guru-gurunya.
Peristiwa ini terungkap saat Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jambi menggelar razia. Insiden sekaligus ini bikin gempar dunia pendidikan di Jambi.
"Kita mengimbau sekolah-sekolah untuk memperketat aturan di sekolah sehingga guru dapat mengawasi siswa-siswanya. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi kejadian sama. kita menyesalkan hal itu karena sudah di luar batas kewajaran," kata Rahmat.
Salah satu upaya pencegahan yang ditempuh adalah dengan menerapkan Kurikulum 2013. Kurikulum ini dianggap memiliki kebaikan dari sisi filosopi, konsep, konten dan lain-lain.
"Oleh kerena itu pentingnya pendidikan karakter pada siswa-siswi kita, sehingga kejadian semacam ini tidak terjadi lagi di Jambi," katanya.
Dia menjelaskan, buku kurikulum 2013 mengarah kepada tiga komponen, yakni kecerdasan spritual, intelektual dan emosional, sehingga tidak membedakan satu siswa dengan siswa yang lainnya.
"Tidak boleh dipisahkan di antara tiga komponen itu dan hal itu tidak bisa dikotak-kotakan," katanya. (Antara)