Temui Prabowo, Jokowi Kesampingkan Ego

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 18 Oktober 2014 | 08:22 WIB
Temui Prabowo, Jokowi Kesampingkan Ego
Presiden terpilih Joko Widodo untuk pertama kalinya melakukan pertemuan dengan calon presiden Prabowo Subianto pasca Pilpres 2014 lalu di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara Jakarta, (17/10). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Moderator calon presiden Hikmahaanto Juwana menilai pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo dan mantan rivalnya Prabowo Subianto merupakan pertemuan yang sangat luar biasa dalam membuat politik Indonesia yang kondusif.

"Saya sebagai moderator Calon Presiden putaran ketiga, terharu, bangga dan gembira dengan pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo," katanya di Jakarta, Sabtu (18/10/2014).

Hikmahanto menilai keduanya merupakan negarawan besar yang dapat mengesampingkan egonya terhadap keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kemaslahatan rakyat Indonesia.

"Joko Widodo sebagai pemenang Pilpres mengesampingkan kemenangannya untuk mau bertemu Prabowo di tempat yang ditentukan Prabowo. Bagi kebanyakan orang ini pasti menjadi beban psikologis. Namun Jokowi mampu untuk mengesampingkaannya demi rekonsiliasi nasional," jelasnya.

Demikian pula dengan Prabowo tentu sulit untuk bersedia ditemui oleh Jokowi. Apalagi sebagian pendukungnya mungkin belum bisa menerima kenyataan Jokowi menjadi Presiden. Namun sekali lagi demi bangsa dan negara, Probowo menerima Jokowi, bahkan memberi hormat ala militer.

Menurut dia, peristiwa ini merupakan peristiwa besar yang harus direspons secara positif oleh rakyat Indonesia dan para politisi. Indonesia tidak boleh terbelah demi kelangsungan berbangsa dan bernegara.

"Momentum ini juga sangat baik untuk memutus rasa dendam yang kerap mewarnai para pemimpin dalam penyelenggaraan negara. Di masa lalu dendam antarpemimpin telah menjadi ganjalan bagi Indonesia untuk lebih maju," ujarnya.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia ini juga menilai pertemuan ini juga mengandung makna agar pengambilan sumpah pada tanggal 20 Oktober 2014 akan berjalan lancar dan para pejabat negara dapat menjalankan amanahnya demi kejayaan Indonesia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI