Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengungkapkan bahwa Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, selama ini bersahabat, dan tidak pernah ada konflik di antara keduanya.
"Pak Jokowi dan Pak Prabowo memang selama ini bersahabat, tidak ada perasaan apa-apa, bahkan jauh hari Pak Prabowo juga mendukung Pak Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan koalisi PDI Perjuangan dan Partai Gerindra," katanya melalui pesan singkatnya kepada Antara di Semarang, Jumat (17/10/2014) malam.
Pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, 9 Juli 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla menang atas Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Kendati demikian, partai Koalisi Merah Putih yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta menguasai parlemen dengan menempatkan politikusnya menjadi Ketua DPR RI dan Ketua MPR RI.
Menyinggung soal itu, Tjahjo yang juga anggota DPR RI periode 2014--2019 mengatakan, "Soal pimpinan DPR dan MPR yang dikuasai kelompok 'Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono' menurut saya tidak masalah. Kita lihat positif saja agar fungsi pengawasan pemerintahan Pak Jokowi ke depan akan lebih positif."
Menjawab pertanyaan terkait dengan pertemuan Jokowi dan Prabowo pasca-Pilpres 2014, Tjahjo mengungkapkan jauh hari pihaknya sudah mencoba lobi dengan fungsionaris Partai Gerindra, di antaranya dengan Edhy Prabowo (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra) dan Martin Hutabarat serta Ahmad Muzani (Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra).
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang notabene Ketua Fraksi DPR RI, kata Tjahjo, juga sudah mencoba menghubungi Prabowo melalui telepon.
Akhirnya pertemuan Jokowi-Prabowo berlangsung di kediaman Sumitro Djojohadikusumo di Jalan Kertanegara Nomor 4 Jakarta Selatan, Jumat pagi.
Pertemuan keduanya berlangsung secara tertutup, Jokowi datang pukul 10.05 WIB dan pertemuan berlangsung selama 10 menit. Jokowi didampingi Ketua Tim Transisi Rini M. Soemarno, Deputi Tim Transisi Andi Wijanarko, dan politikus PDI Perjuangan Aria Bima.
"Saya optimistis pertemuan tersebut setidaknya akan membangun sinergi positif untuk pembangunan bangsa ke depan yang lebih baik," katanya.
Pertemuan tersebut, menurut Tjahjo, sangat positif, setidaknya apresiasi publik sangat baik dan banyak kalangan mengapresiasi, khususnya kalangan usaha dan kalangan politik serta masyarakat luas.
"Saya yakin Pak Jokowi setelah dilantik sebagai presiden akan selalu membangun komunikasi politik dengan pimpinan partai politik dan tokoh-tokoh masyarakat serta mendengar aspirasi masyarakat luas," katanya.