Syafii Maarif: Bupati Kudus Layak Masuk Kabinet Jokowi-JK

Jum'at, 17 Oktober 2014 | 05:17 WIB
Syafii Maarif: Bupati Kudus Layak Masuk Kabinet Jokowi-JK
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif menilai, Bupati Kudus Musthofa memenuhi syarat untuk dipertimbangkan masuk kabinet pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Sudah sangat jelas, dan saya rasa dia memenuhi syarat menjadi menteri," ujar Syafii, ketika ditanya soal peluang Bupati Kudus menjadi calon menteri, di sela-sela acara Tablig Kebangsaan di Kudus, Kamis (16/10/2014).

Hanya saja, kata Syafii pula, dirinya tidak mengetahui apakah Musthofa sendiri bersedia atau tidak masuk kabinet pemerintahan Jokowi-JK. Sebelumnya, Syafii sempat menyebutkan beberapa contoh kepala daerah yang menonjol karena menurutnya memiliki semangat petarung, seperti halnya Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo. Mereka antara lain adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, serta Bupati Kudus Musthofa.

Sementara itu, Musthofa sendiri ketika dimintai tanggapannya soal penilaian Syafii Maarif, mengaku merasa terhormat dan merespons positif. Dia pun mengatakan, jika mendapatkan kesempatan lebih baik dalam melayani yang lebih besar dan sepanjang menjadi tugas negara, itu akan dilaksanakannya sebaik mungkin.

"Hal itu tentunya jika Tuhan mengizinkan, serta pemerintahan Jokowi-JK juga berkenan," ujarnya.

Terkait syarat tambahan yang diajukan Syafii untuk calon menteri, yaitu harus memiliki jiwa patriot petarung, Musthofa mengaku melihatnya sebagai sebuah peluang, di mana ia ingin bekerja dan membuktikan kepada publik.

Selama menjabat Bupati Kudus hingga dua periode, Ketua DPC PDIP itu memang juga dikenal berupaya merangkul pedagang kaki lima (PKL) agar lebih maju dan berkembang. Hal itu dimulainya dari PKL sekolah, hingga yang berjualan di tepi jalan.

Tak hanya itu, Pemkab Kudus juga menggelar acara "Gebyar PKL" untuk memberi kesempatan kepada pelaku usaha kecil tersebut berpromosi. Sementara, PKL yang berjualan di tempat-tempat terlarang, juga mendapat pembinaan dengan menyiapkan lahan yang bisa ditempati untuk berjualan. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI