Suara.com - Menjelang pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Oktober, sekelompok warga menggelar ritual meruwat mantan Ketua MPR Amien Rais, di sekitar rumahnya di Kampung Sawit Sari, Depok, Sleman, Yogyakarta, Kamis (16/10/2014).
"Ritual ruwatan ini dimaksudkan agar Amien Rais mendukung pemerintahan baru, dan tidak lagi membuat trik-trik yang memecah-belah," ungkap koordinator aksi, Agus Sunandar.
Menurut Agus, kegiatan ini diikuti oleh sekelompok warga yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Pelestari Tradisi (Pametri).
"Kami sengaja menggelar ritual ruwatan di rumah Amien Rais, dengan membawa sejumlah uba rampe seperti ayam hitam, pisang, air kembang, dan yang lainnya," katanya.
Sepanjang jalan menuju rumah Amien Rais, kelompok warga ini pun mendendangkan salah satu lagu Jawa, "Lir-ilir". Lantas sesampai di kediaman Amien Rais, beberapa orang langsung menggelar serangkaian ritual untuk ruwatan.
"Ritual selain doa-doa, memotong bulu ayam, juga (dilakukan dengan) menyiram air kembang di depan rumah Amien Rais," kata Agus lagi.
Agus mengatakan, ritual ini dilakukan untuk menghilangkan kesialan atau keburukan pada para politisi di Tanah Air, termasuk dalam hal ini Amien Rais.
"Kami harapkan para politisi ini bisa kembali menjadi negarawan yang memikirkan nasib rakyat Indonesia, dan tidak melakukan trik-trik politik yang memecah-belah rakyat," tegasnya.
Agus mengatakan, ruwatan ini juga dilakukan sebagai upaya mendukung pemerintahan baru mendatang, yang ditandai dengan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
"Kami siap mendukung upaya-upaya pemerintahan baru untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat," tegasnya pula. [Antara]