Suara.com - Enam orang akhirnya tewas setelah dibakar dalam kondisi masih hidup dalam kerusuhan perebutan lahan di Jinning, Cina.
Aksi kejam itu dilakukan oleh penduduk sebuah desa di Propinsi Yunnan, terhadap para pekerja bangunan yang menduduki lahan sengketa di wilayah tersebut.
Gerombolan penduduk yang marah dan beringas menyiram para korban dengan bensin dan menyulutnya dengan api.
Total delapan orang tewas, dua diantaranya adalah penduduk desa yang mendapat perlawanan dari para pekerja, sementara 18 lainnya cidera.
Departemen propaganda pemerintah setempat dalam akun mikroblognya mengungkapkan warga desa Fuyou selama beberapa bulan kecewa atas kompensasi pembayaran lahan yang digunakan dalam proyek itu.
Mereka memaksa agar pembangunan perusahaan yang berkonflik itu menghentikan kegiatannya.
Namun ribuan pekerja memaksa kembali masuk ke lokasi untuk memulai pekerjaan konstruksi. Hal itulah yang berujung menyulut kemarahan warga dan berujung pada kerusuhan. (reuters)