Ini Kepala Negara Sahabat yang Hadir Saat Pelantikan Jokowi

Laban Laisila Suara.Com
Kamis, 16 Oktober 2014 | 16:51 WIB
Ini Kepala Negara Sahabat yang Hadir Saat Pelantikan Jokowi
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersama Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla. [Antara/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelantikan dan pembacaan sumpah serta janji Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Sidang Umum MPR pada 20 Oktober 2014 akan dihadiri sejumlah kepala negara dan pemerintahan negara sahabat.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di Jakarta, Kamis (16/10/2014), menyebutkan sejumlah kepala negara dan pemerintahan yang akan menghadiri pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, Presiden Iran Hassan Rouhani, dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Kemudian Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Perdana Menteri Haiti Laurent Lamothe Salvador, Perdana Menteri Thailand Prayut Cha-o-cha, dan Gubernur Jenderal Papua Nugini Michael Ogio.

"Selain itu ada delapan utusan khusus negara sahabat yang juga akan hadir," kata Zulkifli Hasan.

Para utusan khusus negara sahabat yang akan hadir adalah Menlu AS John Kerry serta dari Inggris, Rusia, Tiongkok, Vietnam, Selandia Baru, Jepang, dan Belanda.

Sementara itu, Presiden RI periode 1998-1999 BJ Habibie, Presiden 2001-2004 Megawati Soekarnoputri, dan Presiden 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga dipastikan hadir pada pelantikan itu setelah mereka memberikan konfirmasi kehadiran.

Jokowi-JK terpilih sebagai pasangan presiden dan wakil presiden setelah mengandaskan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam ajang Pilpres 2014.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan perolehan suara nasional bagi pasangan Prabowo-Hatta sebanyak 62.262.844 (46,85 persen dari) sedangkan Jokowi-JK sebanyak 70.997.833 (53,15 persen). Selisih suara keduanya mencapai 8.421.389 suara atau 6,3 persen.

Jumlah suara sah mencapai 133.575.277 (98,98 persen) sedangkan jumlah suara tidak sah 1.379.690 (1,02 persen), jumlah suara sah dan tidak sah 134.953.967 (100 persen).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI