Suara.com - Marcus Volke, pelaku mutilasi Mayang Prasetyo, transgender asal Lampung, dimakamkan hari ini, Kamis (16/10/2014) di Ballarat, Victoria, Australia. Pemakaman lelaki yang mengakhiri hidup dengan menggorok lehernya sendiri itu diiringi dengan sejumlah lagu karya grup band legendaris Queen.
Killer Queen, Another One Bites The Dust, dan Don't Stop Me Now adalah tiga nomor lagu yang dimainkan dalam prosesi pemakaman Marcus. Sekitar 250 anggota keluarga dan teman-temannya menghadiri pemakaman di Doveton Park Funeral Centre.
Dalam acara tersebut, sejumlah rekan mengungkap kesan-kesan dan kenangan mereka bersama Marcus. Salah satunya adalah Lee Swagerman yang mengungkap masa lalu ketika masih bersekolah dengan Marcus.
Hujan air mata mewarnai pemakaman Marcus yang dikenal para kerabatnya sebagai seorang pemuda lembut, peduli, dan murah senyum. Beberapa lagu kesukaan Marcus seperti Wish You Were Here yang dipopulerkan Pink Floyd, dan Nothing Else Matters milik Metallica juga diputar pada pemakaman tersebut.
Dalam pemakaman tersebut, terungkap pula bahwa Marcus terbiasa membawa kamus kemanapun dia pergi. Prosesi berakhir pada sekitar pukul 3.00 petang. Peti yang menyimpan jenazah Marcus pun dinaikkan ke dalam mobil jenazah dengan iringan lagu Stairway to Heaven milik Led Zeppelin.
Lelaki tersebut memutilasi dan merebus potongan tubuh kekasihnya, Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah di sebuah apartemen di Brisbane, Australia awal bulan ini. Marcus dan Mayang disebut-sebut berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) di sebuah rumah bordil di Melbourne, sebelum akhirnya pindah ke Brisbane. Hingga kini, belum diketahui apa motif Marcus menghabisi nyawa kekasihnya tersebut. (Herald Sun)