Suara.com - Suryadharma Ali (SDA) yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), masih belum mengerti maksud islah yang diusulkan Majelis Syuro PPP Maimun Zubair beberapa waktu lalu terkait kisruh yang terjadi di internal.
Bahkan SDA menilai dirinya korban yang dipermalukan Emron Pangkapi dan Romahurmuziy (Romy).
"Saya juga belum ketemu islah yang dimaksudkan mahkamah partai seperti apa. Saya ini korban, sepakat ga saya korban? saya di berhentikan dua kali, diberhentikan dengan cara yang sama oleh orang yang sama," ujarnya.
SDA juga menyarankan kepada mahkamah partai agar menilai antara dirinya dan Romy serta Emron Pangkapi terkait konflik yang terjadi di internal partai.
"Saya kan korban dipermalukan. Yang saya mau adanya penilaian prilaku organisasi dari masing-masing orang ini, Suryadharma Ali dinilai, Emron dinilai, Romy dinilai, Suharso dinilai," kata SDA.
"Kalau saya salah, hukum saya, kalu saya salah berat sekali berhentikan saya," jelas SDA.
Kubu Romy kini tengah menyelenggarakan Muktamar VIII yang dimulai hari ini di Empire Palace Hotel, Surabaya. Acara akan ditutup pada Sabtu (18/10/2014). Acara tersebut akan diikuti oleh 1.153 peserta dari 33 DPW dan 511 DPC seluruh Indonesia.
Namun, Romy membantah muktamar ini ilegal. Menurutnya, Muktamar sah karena sudah sesuai dengan mekanisme partai.