Suara.com - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri yakin jumlah pendukung Jokowi-JK di parlemen yang kini hanya berjumlah 37 persen akan bertambah. Menurut dia, Partai Golkar akan merapat ke kubu Jokowi-JK pada Januari tahun depan.
Dengan tambahan dukungan dari Golkar, kata Faisal, pendukung Jokowi-JK di parlemen akan bertambah menjadi 53 persen.
"Saya beberapa waktu lalu saya didatangi dua investor dari Singapura. Mereka bertanya bagaimana Jokowi-JK bisa menjalankan pemerintahan dengan baik kalau kekuatan politik di DPR hanya 37%? Saya jawab tidak perlu cemas, karena tidak lama lagi situasi akan berubah," kata Faisal di acara Publikasi Riset & Diskusi Ekspektasi Pebisnis terhadap Pemerintahan Baru di Gedung WTC Sudirman, Jakarta, Rabu (15/10/2014).
Kata dia, Partai Golkar tidak mungkin jauh dari kekuasaan. Itulah yang membuat Faisal yakin Partai yang dipimpin Aburizal Bakrie itu akan meninggalkan Koalisi Merah Putih (pendukung Prabowo) dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (pendukung Jokowi).
"Saya yakin, paling lama Januari 2015 Golkar sudah merapat, karena tidak mungkin Golkar lepas dari kekuasaan. Tidak ada dalam kamus mereka," tegasnya.
Menurut Faisal, Golkar tidak bisa lepas dari pemerintahan karena bisnis petinggi-petingginya bisa terancam jika tidak berada di lingkaran pemerintahanan nantinya.
"Banyak bisnis mereka yang dapat konsesi, pajaknya nunggak, dan banyak lagi. Kalau bisnis petinggi-petinggi Golkar ini hancur, siapa yang biayai partainya?" jelasnya.