Suara.com - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tinggal menghitung hari sebelum lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI selama dua periode sejak 2004-2014.
Sebelum meninggalkan kursi kekuasaannya SBY menyempatkan menghadiri Silahturahmi Nasional di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Rabu (15/110/2014).
Acara silahturahim yang merupakan refleksi akhir masa jabatan SBY dan Wakil Presiden Boediono itu dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah dari mulai Gubernur, Walikota, Pangdam, Kapolda, Dandim, dan Kapolres dari seluruh Indonesia.
Dia juga sempat menyampaikan lima pesan utama sebelum lengser. Berikut pesan SBY di hadapan ratusan kepala daerah dan pejabat kepolisian:
1 Para pemimpin harus menyadari bahwa Pembangunan merupakan proses jangka panjang yang harus dilanjutkan;
2. Pemimpin harus memahami bahwa reformasi merupakan kesinambungan dan perubahan;
3. Pemimpin harus terbuka dan jujur dalam melanjutkan pembangunan. Artinya , pemimpin harus mengakui capain pemimpin sebelumnya. Kekurangan pemimpin lama hendaknya menjadi PR bagi penggantinya;
4. Pemimpin harus melakukan sinergi pemerintah pusat dan daerah untuk mempetoleh hasil yang lebih baik; dan
5. Pemimpin harus senantiasa menggelorakan pilar kesatuan, kerukunan, harmoni, agar Indonesia mampu menghadapi tantangan global.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY menyampaikan perminta maafnya atas kekurangannya memimpin negeri, dan belum mampu memenuhi harapan masyarakat. SBY mengatakan, bahwa 5 (lima) hari lagi ia akan menjadi warga biasa dan mohon diri kepada seluruh rakyat Indonesia.