Suara.com - Setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Presiden terpilih Joko Widodo berencana menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk tujuan membangun rekonsiliasi. Prabowo adalah rival Jokowi di bursa Pilpres 2014.
Pengamat politik dari Populi Center Usep S. Ahyar meyakini pertemuan Jokowi dan Prabowo nanti akan membuat atmosfir politik menjadi lebih tenang.
"Kemarin habis bersaing secara ketat dan secara tajam. Dan hal itu membuat terbelah sampai di bawah-bawah. Maka saya kira pertemuan dua orang itu untuk membicarakan soal kebangsaan sangat penting," kata Usep kepada suara.com, Rabu (15/10/2014).
Pertemuan Jokowi-Prabowo, kata Usep, juga akan memberikan kesan kepada masyarakat bahwasannya persaingan antar elite partai akan selesai ketika sudah masuk urusan kebangsaan.
"Jadi kita akan melihat figur bapak bangsa, tokoh bangsa di atas semua golongan. Ternyata elite ini kalau bicara kebangsaan, maka urusan pribadi selesai," kata Usep.
Mengenai siapa yang harus memprakarsai pertemuan, kata Usep, itu soal teknis. Tapi, tentunya yang memiliki inisiatiflah yang lebih baik.
Sebelumnya, Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan Jokowi memang mengagendakan pertemuan dengan para ketua umum partai.
"Ini silaturahmi saja untuk menjadi presiden karena beliau ingin bangun komitmen dengan ketum partai dan tidak ingin terbelah, ini safari politik termasuk dengan ketum Koalisi Merah Putih yang lain," katanya.
Andi mengatakan Jokowi telah menghubungi para ketua partai yang tergabung di Koalisi Merah PUtih dan saat ini tinggal menunggu penyesuaian agenda para ketua.