Suara.com - Ketua DPP Demokrat Herman Khaeron menilai transisi dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Presiden terpilih Joko Widodo berjalan lancar. Itu sebabnya, ia mengatakan pergantian kekuasaan kali ini sangat bersejarah.
Herman membandingkan dengan masa transisi pemerintahan-pemerintahan sebelumnya yang menurutnya tidak berjalan mulus.
Herman menyebutkan perpindahan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Soeharto, lalu dari Soeharto kepada Habibie. "Situasinya kurang kondusif," kata Herman di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Bahkan setelah memasuki reformasi, transisi pemerintahan Presiden Habibie kepada Presiden Aburrahman Wahid situasinya juga tidak kondusif. Pada waktu itu, pertanggungjawaban Habibie ditolak oleh MPR.
"Dari Gus Dur kepada Megawati pun kurang kondusif, waktu itu ada pemecatan terhadap Gus Dur," kata Herman.
Masa transisi pemerintahan Presiden Megawati kepada Presiden SBY tahun 2004, menurut Herman, juga tidak mulus. Ditambah lagi, hubungan Megawati dengan SBY tidak bagus semenjak itu.
Berbeda ketika SBY ke Jokowi. SBY menyatakan mendukung proses perpindahan pemerintahan dan berharap program-program pemerintahan sebelumnya yang bagus untuk rakyat tetap dilanjutkan, sedangkan yang buruk diperbaiki lagi.
"Tentu hal ini harus dibanggakan. Ini contoh yang baik," kata Herman.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla akan dilantik pada Senin (20/10/2014).