Suara.com - Di dalam persembunyiannya di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, Pendiri Wikileaks, Julian Assange, ternyata tengah membuat baju Wikileaks, bahkan hendak memasarkannya dalam waktu dekat.
Busana yang dijual Assange akan bergambarkan logo dan bertuliskan semua hal tentang fakta-fakta yang dibocorkan Wikileaks. Semua tulisan-tulisan itu akan tertempel pada pakaian high-end.
Selain pakaian, Assange dikabarkan pula telah membuat berbagai aksesoris, dan barang-barang rumah tangga, yang seluruhnya juga dikaitkan dengan Wikileaks.
India, adalah tempat perdana yang dibidik Assange untuk memasarkan busananya. Untuk itu, Assange, dikabarkan sudah menggandeng sebuah perusahaan India agar dapat memasarkan produk buatannya.
"India adalah salah satu negara yang memiliki kesadaran tinggi tentang Wikileaks" kata perwakilan Wikileaks, Olafur Vignir Sigurvinsson seperti dikutip dari Dazeddigital, Selasa (14/10/2014).
Ke depannya, Sigurvinsson menambahkan, semua barang-barang tersebut akan dijual dalam toko, ataupun secara online.
"Wikileaks selama ini memang didanai lewat sumbangan. Langkah ini adalah satu cara agar Wikileaks mendapatkan dana tambahan. Kami tidak memungkiri membutuhkan uang. Bahkan organisasi whistleblowing terbaik pun membutuhkan uang," ujarnya.
Sayangnya, tidak semua pihak menyambut baik ide penjualan busana Wikileaks. Seorang pakar merek di New Delhi justru menentang rencana penjualan ini.
"Wikileaks dan Assange adalah merek besar. Tapi sangat disayangkan mereka 'menguangkan' ideologi mereka," katanya.