Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menyatakan kalau partai yang dipimpinnya tidak menganggap musuh terhadap pemerintahan Jokowi-JK.
Hal itu disampaikan Ical, usai bertemu dengan Presiden Terpilih Joko Widodo di Galeri Seni Kunstkring, Menteng, Jakarta, Selasa (14/10/2014).
"Jadi kita juga sepakat bahwa perbedaan pendapat dalam alam demokrasi adalah satu hal yang lumrah dan biasa. Bukan berarti kita bermusuhan, tapi mencari solusi terbaik untuk bangsa dan negara," tuturnya.
Golkar dan Koalisi Merah Putih (KMP), sambung Ical, sudah menempatkan diri sebagai koalisi penyeimbang pemerintahan, bukan musuh.
"Kalau disebut penyeimbang disebut banci, karena kan kalau oposisi adalah menolak (pemerintah) nah penyeimbang adalah yang baik di support, yang kurang baik didiskusikan," katanya.
"Ke depan, kalau ini semua politik dapat membuka ruang komunikasi, Indonesia akan lebih hebat, bagus dan luar biasa," tambah Ical.
Saat disinggung apakah ada pembicaraan mengenai jatah menteri di kabinet Jokowi-JK untuk Golkar, Ical hanya melambaikan tangannya.
Pertemuan ini diinisiasi oleh Jokowi. Dia ingin melakukan pembicaraan politik untuk pemerintahannya ke depan. Jokowi pun menjadwalkan melakukan pertemuan dengan semua Ketua Umum seluruh partai yang tergabung dengan KMP.
Jokowi juga sudah menjadwalkan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.