Saksi Mata: ISIS Penggal Ratusan Remaja di Kobane

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 13 Oktober 2014 | 19:56 WIB
Saksi Mata: ISIS Penggal Ratusan Remaja di Kobane
Tentara Lebanon Abbas Medlej, yang juga berasal dari keluarga Syiah jadi korban pemenggalan ISIS. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum habis rupanya cerita kekejaman tentara Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di sejumlah lokasi yang dikuasainya di dua negara itu.

Sejumlah saksi mata yang selamat dari pembantaian di Kobane, kota yang berbatasan hanya beberapa kilometer antara Suriah-Turki mengungkapkan cerita aksi sadis para jihadi kelompok militan tersebut.

Bocah 13 tahun Dillyar misalnya, tak akan bisa lupa saat tentara ISIS memenggal kepada sepupunya di depan matanya.

Kedua bocah bersaudara ini tertanggkap tentara ISIS saat hendak mencari jalan untuk kabur dari Kobane, tapi sayangnya, sepupunya Muhammad keburu tertangkap oleh tentara yang tengah berpatroli.

“Mereka mendorongnya hingga tersungkur ke tanah dan kepalanya langsung dipenggal sambil teriak ‘Allahu Akbar,” cerita Dillyar kepada Dailymail.

“Saya selalu teringat di mimpi saya setiap malam. Dan saat terbangun saya masih tetap mengingat semuanya,” tambahnya.

Kisah tentang kekejian ISIS juga disampaikan Amin Fajar (38) yang selamat ke lokasi pengungsian di Suruc, perbatasan Turki.

“Saya melihat ratusan remaja, dan jenazahnya tanpa kepala. Sebagian lainnya kaki dan lenggannya buntung. Saya juga melihat wajah, mata atau lidah mereka dipotong. Saya tidak akan pernah bisa melupakannya sepanjang hidup saya. Mereka sengaja memamerkannya untuk menaku-nakuti,” ungkap Amin.

Aksi sadis itu memang manjur untuk membuat warga merinding. Amin bersama istri dan tiga anaknya memilih kabur diam-diam dari Kobane ke kamp pengungsian Suruc.

“Anak-anak melihat jenazah tanpa kepala itu, Mereka melihatnya,” ujarnya sambil berbisik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI