Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto meyakini pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), aman.
"Aman, tidak ada apa-apa. Waktu pemilihan legislatif ramainya kayak apa, waktu pemilihan presiden ramainya juga seperti apa. Ini kan acara kenegaraan, tanggal 20 Oktober itu acara kenegaraan, bukan acara parlemen," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/10/2014).
Dia menambahkan, sikap kritis oleh parlemen adalah hal yang biasa dan selama ini juga telah dirasakan. Untuk itu, Djoko meyakini pelantikan akan berjalan dengan baik.
"Mari kita dukung pemerintahan yang akan datang. Bahwa sikap kritis oleh parlemen itu biasa. Sepuluh tahun Presiden SBY kan juga selalu dikritisi dan kondisi seperti itu terus dipelihara, tidak boleh hilang," katanya.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut, dirinya mengatakan akan ada tradisi baru pisah sambut antara Presiden Baru dengan Presiden yang digantikan.
Dia mengatakan, Jokowi setelah dilantik tanggal 20 Oktober 2014, kemudian diterima di Istana Merdeka. Akan disambut serah terima dengan Bapak SBY di dalam Istana.
Rencananya, menurut dia, Presiden Jokowi seusai dilantik disambut SBY, kemudian diperkenalkan situasi di Istana dan diakhiri dengan Presiden mengantar mantan Presiden ke gerbang untuk keluar Istana.
"Acara itu untuk menyambut Pak Jokowi masuk istana. Disambut Paspampres. Diperkenalkan situasi istana, mengantar Pak SBY keluar itu adalah hal baru yang ingin diciptakan oleh Presiden," katanya.