Suara.com - Sosok perempuan berusia 24 tahun ini suka jalan-jalan, atau tepatnya berpetualang ke kawasan-kawasan menarik di alam terbuka. Makanya wajar, jika dalam beberapa perjalanannya, dia bisa saja harus merasakan berbagai hal, termasuk gigitan lintah.
Namun hidungnya sampai ditinggali seekor lintah selama sekitar sebulan, mungkin tak termasuk dalam risiko biasa yang juga jauh dari jangkauan pemikiran siapa pun.
Tapi itulah yang terjadi pada Daniela Liverani, perempuan muda asal Glasgow yang tinggal di Edinburgh, Skotlandia. Ceritanya, beberapa waktu lalu dia sempat melakukan perjalanan ala backpacker ke sekitar kawasan Asia Tenggara.
Di antara perjalanannya itulah awalnya, dia sempat mengalami mimisan (hidung berdarah) cukup lama. Namun dia mula-mula hanya mengira itu mungkin akibat cedera pembuluh darah di hidungnya, gara-gara suatu kali sempat terjatuh dari sepeda motor.
Perkiraan Liverani ternyata salah, yang baru ia ketahui beberapa pekan kemudian setelah dirinya kembali ke rumah di Edinburgh. Ia mulai beberapa kali melihat sesuatu sempat bergerak keluar-masuk hidungnya. Mulanya dia sempat masih mengira itu darah yang mengental, tapi belakangan sadar itu makhluk hidup yang nyatanya adalah seekor lintah.
"Dua pekan sebelum saya kembali dari Asia, saya mulai mengalami pendarahan di hidung. Tapi saya sebelumnya sempat terjatuh naik motor, jadi awalnya saya kira itu gara-gara ada masalah pada pembuluh darahku," tuturnya, seperti dikutip Daily Star, Minggu (12/10/2014).
"Setelah saya sampai di rumah lagi, pendarahan itu sempat berhenti. Lalu saya mulai melihat sesuatu yang muncul keluar dari lubang hidungku. Saya kira awalnya itu adalah semacam darah mengental dari pendarahan sebelumnya," sambungnya.
"Saat saya coba meniupkan dan mengambilnya dengan tangan, saya tak bisa melakukannya, karena sepertinya dia malah tertarik lagi ke dalam," ujar Liverani lagi.
"Tapi saat saya kembali berada di bawah shower, dia pun turun lagi, bahkan sampai ke ujung atas bibirku dan bertahan di bagian ujung luar hidungku. Ketika itu terjadi (lagi), saya lalu coba keluar dari guyuran shower untuk melihatnya lebih jelas di kaca. Saat itulah saya benar-benar melihatnya, dan sadar itu adalah seekor binatang," sambungnya.
Usai momen itu, Liverani lalu bergegas menghubungi temannya serta menelepon layanan medis, di mana dia kemudian disarankan segera menuju bagian gawat darurat untuk penanganan lebih lanjut. Di situlah kemudian, dokter dan suster mencoba mengeluarkan sang lintah yang sudah demikian lama bersarang di hidungnya, hingga akhirnya berhasil sekitar setengah jam kemudian.
"Ukurannya kira-kira sepanjang jari telunjukku, dan gemuknya seperti ibu jariku. Dia juga mampu bergerak cepat, yang rasanya mengerikan bagiku. Saya tak tahu bagaimana dia bisa berada di situ (di dalam hidung), tapi tampaknya dia bertambah besar di sana dengan mengonsumsi darahku," ujar Liverani pula.
"Saya kemudian menanyakan pada dokter, apa yang mungkin terjadi jika saya masih belum tahu dan tak segera masuk rumah sakit. Dan dia katakan bahwa lintah itu bisa saja lama-lama menyusup ke bagian rongga otakku," tuturnya.
Mark Siddal, salah seorang pakar penelitian tentang lintah, membeberkan pandangannya tentang kasus yang cukup langka ini.
"Daniela kemungkinan mendapatkan lintah ini dari air di Vietnam, ketika mungkin dia berenang di sana. Atau bisa juga lintah itu masuk lewat mulut saat dia meminum air setempat (di alam terbuka)," ungkapnya.
"Meskipun lintah itu berada dalam hidung selama sebulan, hewan ini sebenarnya tidak bertumbuh secepat itu. Jadi kemungkinan ukurannya tidak terlalu kecil juga saat masuk ke dalam hidung, melainkan harusnya sudah cukup besar juga," paparnya lagi.
"(Namun) Yang menarik adalah bagaimana orang bisa tidak merasakan ketika lintah itu masuk ke dalam hidungnya," tutur Siddal pula. [Daily Star]