"Ukurannya kira-kira sepanjang jari telunjukku, dan gemuknya seperti ibu jariku. Dia juga mampu bergerak cepat, yang rasanya mengerikan bagiku. Saya tak tahu bagaimana dia bisa berada di situ (di dalam hidung), tapi tampaknya dia bertambah besar di sana dengan mengonsumsi darahku," ujar Liverani pula.
"Saya kemudian menanyakan pada dokter, apa yang mungkin terjadi jika saya masih belum tahu dan tak segera masuk rumah sakit. Dan dia katakan bahwa lintah itu bisa saja lama-lama menyusup ke bagian rongga otakku," tuturnya.
Mark Siddal, salah seorang pakar penelitian tentang lintah, membeberkan pandangannya tentang kasus yang cukup langka ini.
"Daniela kemungkinan mendapatkan lintah ini dari air di Vietnam, ketika mungkin dia berenang di sana. Atau bisa juga lintah itu masuk lewat mulut saat dia meminum air setempat (di alam terbuka)," ungkapnya.
"Meskipun lintah itu berada dalam hidung selama sebulan, hewan ini sebenarnya tidak bertumbuh secepat itu. Jadi kemungkinan ukurannya tidak terlalu kecil juga saat masuk ke dalam hidung, melainkan harusnya sudah cukup besar juga," paparnya lagi.
"(Namun) Yang menarik adalah bagaimana orang bisa tidak merasakan ketika lintah itu masuk ke dalam hidungnya," tutur Siddal pula. [Daily Star]