Suara.com - Konferensi Internasional untuk Pembangunan Kembali Jalur Gaza, Palestina, pascaserangan militer Israel, digelar di Kairo, Mesir. Acara ini dihadiri sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Ketua Delegasi Indonesia, Wiwiek Setyawati Firman, di sela konferensi, menegaskan bahwa Indonesia bersama dengan negara lainnya berkomitmen untuk terus membantu Palestina.
"Terkait pembangunan kembali Jalur Gaza, Indonesia memberi bantuan darurat sebesar satu juta dolar AS," kata Wiwiek yang juga Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Wiwiek menjelaskan bantuan dana tersebut merupakan keputusan dan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera disalurkan kepada rakyat Palestina.
Kendati demikian, Wiwiek mencemaskan lambannnya proses pencairan dana tersebut oleh Kementerian Keuangan.
Proposal pencairan bantuan tersebut telah diajukan kepada Kementerian Keuangan sejak pertengahan Juli 2014, namun hingga kini belum kelar.
Padahal, katanya, ada puluhan ribuan warga Palestina, yang cedera atau kehilangan tempat tinggal akibat gempuran membabi-buta Israel pada Juli dan Agustus silam, sangat membutuhkan bantuan darurat.
Ditanya apakah bantuan pemerintah harus melalui persetujuan DPR, Wiwiek menegaskan bahwa bantuan darurat tidak membutuhkan persetujuan Parlemen. (Antara)