Suara.com - Saat ini ada ribuan orang Kurdi dan Suriah yang terjebak di dalam kota perbatasan Kobane, yang dikuasai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan terancam aksi pembunuhan massal.
Sejumlah orang Kurdi ada yang beruntung bisa lebih dulu kabur, sebelum ISIS menguasai penuh kota itu meski sudah dibombardir lewat serangan udara oleh pesawat negara koalisi anti ISIS.
Dari antara yang beruntung yakni Ekram Ahmet (40), yang keburu lari bersama istri dan lima anaknya sepekan lalu.
Dia bercerita kalau masih ada yang sengaja tinggal di sana atau ada juga yang terjebak diantara kawasan tak bertuan antara Kobane dan perbatasan Turki.
“Banyak orang tua yang menolak meninggalkan anak-anak mereka untuk melawan (ISIS),” kata Ekram kepada Sunday People.
“ISIS binatang. Mereka bukan manusia, Mereka haus darah dan saya belum pernah melihat hal itu sebelumnya. Mereka sangat menikmanti membunuh (manusia), mereka bersenang-senang memenggal kepala- itu seperti ciri khas mereka,” tambahnya.
Ekram mengungkapkan, banyak tentara ISIS yang merupakan pecandu narkoba, hobi membunuh dan bereperang, mereka juga melakukan pembantaian atas nama Allah.
"Mereka jorok, dengan jenggot acak-acakan dan kuku hitam panjang. Mereka meminum pil yang dibawa kemana-mana, itu yang membuat mereka semakin menggila,” kata Ekram.
Para tentara ISIS, menurut Ekram juga tak ragu-ragu untuk menghukum, termasuk anak-anak yang dianggap melakukan kesalahan.
“Anakku 11 tahun diseret dari bus oleh ISIS. Mereka menemukan salinan Al-quran di saku yang diberikan istri saya sebagai keberuntungan. Tapi mereka merobeknya dan membuangnya ke lantai. Setelah mengetahui kalau kalau anak saya Kurdi, mereka menggeretnya untuk dipenggal,” ungkapnya.