Suara.com - Dua orang meninggal dunia dan enam pasukan PBB dari Burundi dan Kamerun terluka dalam pertempuran di Ibu Kota Republik Afrika Tengah.
Mereka yang tewas semalam, di antaranya seorang polisi dan seorang pemimpin milisi lokal yang dikenal sebagai "anti-Balaka."
Sedangkan pasukan penjaga perdamaian diserang di lingkungan dekat bandara Bangui, kata Myriam Dessables, juru bicara misi PBB .
Kekerasan demi kekerasan di wilayah itu untuk mengganggu jalannya pemerintah Presiden Catherine Samba-Panza. Presiden perempuan pertama di Afrika ini mulai menjabat Januari lalu. Ia memiliki misi untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di sana.
Samba-Panza mengatakan tidak akan mundur dalam menghadapi tekanan politik.
"Saya tidak akan mengundurkan diri. Saya harus memimpin negara ini hingga akhir misi saya," katanya. (Reuters)