Suara.com - Setidaknya 100.000 orang diungsikan dari daerah pantai timur India, Sabtu (11/10/2014), ketika topan Hudhud menguat, serta mengancam akan menghancurkan tanah pertanian dan desa-desa nelayan apabila menghantam pantai itu. Topan dilaporkan datang pada Minggu (12/10/2014) pagi.
Departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan Hudhud sebagai satu "topan sangat kuat" yang dapat membawa angin dengan kecepatan 165Km per jam dan membawa curah hujan 24,5 sentimeter di beberapa tempat.
Sekitar 100,000 orang telah diungsikan di negara bagian Andhra Pradesh ke gedung-gedung bertingkat, tempat-tempat penampungan dan pusat-pusat pertolongan, dengan rencana untuk mengungsikan 300.000 orang ke tempat yang aman.
Pihak berwenang di daerah lebih ke utara di negara bagian Odisha mengatakan mereka sedang memantau situasi dan akan, jika perlu, mengungsikan lebih dari 300.000 orang yang berisiko paling besar.
"Kami telah memindahkan sekitar 10.000 orang dari daerah-daerah yang rendah dan berencana akan mengungsikan 14.000 orang lagi," kata N.Yubaraj, Kepala Pemerintah Distrik Pantai Visakhapatham kepada Reuters.
Visakhapatnam, yang juga dikenal dengan nama Vizag, adalah kota terbesar di Andhra Pradesh dan tempat satu pangkalan angkatan laut penting India.
Di Pudimadaka, satu desa pantai di mana banyak tinggal para nelayan, penduduk lokal enggan mengungsi kendatipun para ahli cuaca memperingatkan bahwa satu topan hebat sedang bergerak mendekati daerah itu sejak pertengahan minggu ini.
"Penduduk tidak menghiraukan. Mereka tidak ingin pergi. Selama tiga hari belakangan ini kami telah membujuk mereka. Kini mereka setuju mengungsi," kata Vasantha Ratudu, seorang pejabat pemerintah lokal ketika sedang mengawasi pengungsian itu.
"Kami meyakinan warga setelah melakuan serangkaian diskusi dengan para tokoh desa," kata Raydu, yang duduk di satu ruang kecil dengan belasan pejabat dan polisi saat gelombang-gelombang besar menghantam pantai itu hanya beberapa meter jauhnya dari lokasi itu.
Ketika seorang memukul satu tambur kecil dan mendesak penduduk melalui alat pengeras suara agar naik bus-bus terdekat, penjual teh V.Varalakshmi mengatakan ia mengemas tas-tasnya, tetapi tidak ingin pergi.