Dua Perempuan Ini Menyesal Gabung ISIS dan Ingin Pulang

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 11 Oktober 2014 | 19:00 WIB
Dua Perempuan Ini Menyesal Gabung ISIS dan Ingin Pulang
Samra Kesinovic dan Sabina Selimovic, dua perempuan asal Austria yang bergabung dengan ISIS. (Mirror)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua orang gadis Austria yang sempat tampil di sebuah poster Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyesal telah bergabung dengan kelompok radikal tersebut dan berniat kembali pulang. Lansiran Mirror, keduanya merasa kecewa dengan gaya hidup kelompok tersebut.

Samra Kesinovic, (17), dan rekannya, Sabina Selimovic, (15), tergoda untuk pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Keduanya yang merupakan putri dari imigran Bosnia di Austria, hanya berpamitan kepada orangtua mereka dengan menggunakan sehelai surat saja.

"Jangan mencari kami. Kami akan melayani Allah - dan kami akan mati untuk-Nya," tulis keduanya dalam surat tersebut.

Ketika mereka tiba di Suriah, diyakini keduanya menikah dengan pejuang setempat. Keduanya juga diduga sudah mengandung dari hasil pernikahannya tersebut.

Polisi Austria, negara tempat keduanya berasal, mengatakan bahwa akun media sosial mereka telah diambil alih dan dimanipulasi sedemikian rupa untuk mengunggah pesan-pesan palsu soal kehidupan yang mereka jalani di Suriah. Menurut polisi, pesan-pesan tersebut dipakai untuk mengajak muda-mudi lain untuk bergabung dengan mereka.

Namun, menurut sumber di badan keamanan Austria, kedua perempuan itu berhasil menghubungi keluarga mereka. Kepada keluarganya, mereka sudah lelah di Suriah dan ingin pulang.

Namun, mereka mengatakan, hampir tidak ada kesempatan bagi mereka untuk lari dari kehidupan mereka saat ini. Para orangtua kedua perempuan itu juga sudah berupaya menghubungi mereka.

Kini, kedua perempuan itu diyakini tinggal di Raqqa, kota yang menjadi basis pertahanan ISIS di Suriah. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Austria, Karl Heinz Grundboeck mengatakan, kedua perempuan itu mungkin tidak bisa kembali ke Austria.

"Masalah utamanya adalah orang-orang yang berniat kembali ke Austria. Sekali mereka pergi, akan sangat tidak mungkin (untuk kembali)," kata Grundboeck.

Mereka adalah dua diantara 130 warga Austria yang kini diyakini tengah bertempur di negara-negara konflik seperti Suriah. (Mirror)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI