Ketahuan Berbohong, Medali Kehormatan Mayor Ini Dicopot

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 11 Oktober 2014 | 17:59 WIB
Ketahuan Berbohong, Medali Kehormatan Mayor Ini Dicopot
Medali Military Cross (kanan) yang dicopot oleh Ratu Elisabeth II. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratu Inggris, Elisabeth II, mencopot medali kehormatan Military Cross dari seorang perwira militer yang ketahuan berbohong soal aksinya dalam pertempuran. Perwira militer berpangkat mayor itu telah memegang medali kehormatannya selama lima tahun.

Medali Military Cross yang dianugerahkan kepada Mayor Robert Michael Armstrong pada tahun 2009 dicopot atas perintah dari Ratu. Ini adalah untuk kali pertama Ratu menarik medali yang telah ia berikan.

"Ratu telah memerintahkan agar penghargaan Military Cross tertanggal 6 Maret 2009 yang diberikan kepada Robert Michael Armstrong, mantan Mayor di Resimen Artileri Kerajaan Inggris, 543241, untuk dibatalkan," bunyi surat perintah tersebut.

Sebuah penyelidikian yang dilakukan selama lima tahun menemukan fakta bahwa Armstrong memberikan laporan pertempuran yang tidak akurat dan tidak dapat dipercaya.

"Kementerian Pertahanan dapat mengkonfirmasi bahwa sebuah penyelidikan telah menarik kesimpulan dari peristiwa di Afghanistan yang berujung pada penganugerahan medali tersebut," sebut pernyataan dari Kementerian Pertahanan Inggris.

Menurut lansiran Daily Mail, Armstrong menulis laporan tersebut sendiri. Padahal, hal itu dilarang menurut aturan protokol militer.

Armstrong dianugerahi Military Cross atas "keberaniannya yang konsisten dan kepemimpinannya yang menginspirasi" di Afghanistan. Aksi tersebut ia lakukan dalam sebuah insiden pada tahun 2008 di Afghanistan.

Ketika itu, konvoi kendaraan yang ia naiki dicegat oleh pasukan Taliban. Menurut pengakuan Armstrong, dirinya membahayakan nyawanya untuk melindungi nyawa teman-temannya.

Dalam kutipan yang menyertai penganugerahan medali disebutkan bahwa keberanian, kegesitan, dan kepemimpinannya yang tenang mencegah jatuhnya korban jiwa. Sedangkan mereka yang terluka bisa diselamatkan.

Klaim tersebut dibantah oleh rekan-rekannya yang ketika itu ada bersamanya. Menurut salah seorang rekannya, apa yang dikatakan Armstrong itu tidak dilakukannya, melainkan seorang rekan lainnya. (The Independent)

REKOMENDASI

TERKINI