Suara.com - Ibunda Peter Kassig, salah seorang tawanan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mencoba menghubungi pemimpin ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, untuk membicarakan nasib putranya. Paula Kassig, sang ibunda mengutarakan keinginannya lewat Twitter.
Dalam kicauan Twitter, sang ibunda menyebut sang anak sebagai Abdul-Rahman, nama yang dipakai sang anak setelah dirinya memeluk Islam, semasa dalam tawanan.
"Pesan untuk Kalifah Abu Bakr Al Bahdadi dari ibunda Abdul Rahman Kassig.
Saya mencoba menghubungi ISIS terkait nasib anak saya. Saya adalah seorang perempuan tua, dan Abdul Rahman adalah anak saya satu-satunya. Suami saya dan saya benar-benar sendirian, tanpa bantuan dari pemerintah. Kami ingin berbicara degan Anda. Bagaimana kami bisa menghubungi Anda?" kicau Paula lewat akunnya @PaulaKassig.
Putranya, Peter Kassig, (26), adalah seorang relawan kemanusiaan asal Amerika Serikat (AS). Peter muncul di bagian akhir video pemenggalan relawan kemanusiaan asal Inggris Alan Henning. Dalam video tersebut, si algojo pemenggal mengancam akan memenggal Kassig.
Sebelumnya, istri Henning berniat menghubungi ISIS, dengan bantuan pemerintah Inggris. Namun, pada akhirnya, Henning tetap dieksekusi mati.
Kini, Ibunda Peter Kassig mencoba menghubungi ISIS sendiri, tanpa dukungan siapapun, baik pemerintah sekalipun. Selama ini orangtua Kassig tetap tutup mulut soal penangkapan putranya.
Mereka baru buka suara sepekan lalu saat Peter Kassig muncul di video pemenggalan Alan Henning. Lewat sebuah video Youtube, mereka mengungkap pesan menyentuh tentang putra mereka.
Dalam video tersebut, Paula sang ibunda bersama Ed sang ayah menekankan soal kerja kemanusiaan yang dilakukan putranya di Suriah.
Mereka juga merilis sebuah surat dari Peter yang berisi ungkapan rasa takutnya selama berada dalam tawanan.