Suara.com - Marcus Peter Volke, lelaki yang membunuh Mayang Prasetyo mempunyai ‘hobi’ bercinta dengan transseksual. Hal itu diungkapkan Ivan Gneil, pemilik rumah bordil Pleasure Dome di Melbourne, Australia.
Marcus dan Mayang pernah bekerja di rumah bordil tersebut. Ivan mengatakan, Marcus merupakan karyawan yang baik dan sangat pendiam.
“Saya tidak terlalu mengenal dia, yang saya tahu dia memang bisa beladiri. Dia juga tipe laki-laki pekerja yang senang bercinta dengan transseksual,” ujarnya.
Ivan mengatakan, Marcus mengejar Mayang yang bekerja di Pleasure Dome untuk dijadikan pacarnya. Setelah itu, Marcus memaksa Mayang untuk berhenti dan tetap bekerja sebagai pekerja seks secara mandiri.
Menurut Ivan, dia tidak tahu kalau Marcus dan Mayang menjalin hubungan asmara. Meski demikian, Ivan merasa Mayang tidak nyaman dengan hubungannya itu. Kemungkinan besar karena Marcus kerap melakukan kekerasan kepada Mayang.
“Saya tahu dia sering berindak kasar kepada Mayang. Saya hanya bisa berkata kepada diri saya, seharusnya saya bisa melihat itu sehingga kasus pembunuhan terhadap Mayang bisa dicegah,” ujarnya.
“Lelaki PSK seperti Marcus banyak, mereka biasanya bekerja di rumah bordil agar bisa dekat dengan perempuan transseksual agar bisa dekat dan menjalin hubungan asmara. Mereka kemudian menjadikan perempuan itu sebagai pacar dan membawanya keluar dari rumah bordil,” jelasnya.
Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah dibunuh oleh Marcus Peter Volke. Mayatnya dimutilasi dan sebagian potongan tubuhnya direbus oleh Volke.
Polisi menggerebek kediaman Volke setelah ada laporan tetangga yang mencium bau daging busuk dari apartemen si lelaki. Polisi menemukan sebagian potongan tubuh manusia sedang direbus di atas kompor.
Volke melarikan diri lewat pintu belakang dan nekat mengakhiri nyawanya dengan cara menggorok lehernya sendiri di tempat yang berjarak 100 meter dari TKP. (News)