Suara.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay berharap semua pihak dapat menerima hasil pemilihan pimpinan MPR dengan lapang dada pascaketegangan politik terkait pemilihan pimpinan parlemen.
"Sudah saatnya pandangan-pandangan positif dan kritik konstruktif yang dikedepankan. Dengan begitu, ketegangan politik yang terjadi dapat diredam secara perlahan-lahan," kata Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Saleh mengatakan target akhir dari seluruh proses yang terjadi baik di DPR, DPD maupun MPR adalah terbangunnya hubungan komunikasi yang harmonis antara legislatif di parlemen dan eksekutif di pemerintahan.
"Koalisi Merah Putih (KMP) menyadari bahwa hal itu sangat diperlukan bagi upaya memaksimalkan dan mempercepat roda pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan," tuturnya.
Pemilihan pimpinan MPR yang diadakan Rabu dini hari berakhir dengan voting yang akhirnya menetapkan Zulkifli Hasan dari Fraksi PAN menjadi ketua.
Terdapat dua paket pilihan yang masing-masing diajukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan KMP.
Paket A yang diusung KIH terdiri atas calon ketua Oesman Sapta Odang dari Kelompok DPD, dan empat wakil ketua yaitu Ahmad Basarah (Fraksi PDI Perjuangan), Imam Nahrawi (Fraksi PKB), Patrice Rio Capella (Fraksi Partai NasDem) dan Hazrul Azhar (Fraksi PPP).
Sedangkan paket B yang diusung KMP terdiri atas calon ketua Zulkifli Hasan dengan wakil ketua yaitu Mahyudin (Fraksi Partai Golkar), EE Mangindaan (Fraksi Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS) dan Oesman Sapta Odang (Kelompok DPD).
Dalam pemungutan suara tersebut terdapat 678 suara dari total 680 anggota MPR yang hadir. Paket A yang diusung KIH mendapat 330 suara, sedangkan paket B yang diusung KMP mendapat 347 suara. (Antara)