Suara.com - Empat orang tewas dalam sebuah kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dengan mobil Toyota Kijang di perlintasan, Desa Brambang, Karanggawen, Kabupaten Demak, Rabu (8/10/2014).
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IV Semarang Suprapto mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.38 WIB, sebuah mobil Kijang Grand Extra bernomor polisi B 1131 KMB melaju dari arah Utara melewati perlintasan tanpa palang pintu.
Saat itu juga, melaju KA Argo Bromo Anggrek dari arah Surabaya sehingga tabrakan pun tak terhindarkan dan menyebabkan mobil yang ditumpangi sembilan orang itu langsung terpental sejauh puluhan meter.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IV Semarang Suprapto membenarkan terjadinya kecelakaan antara KA Argo Bromo Anggrek dengan mobil Toyota Kijang Grand Extra di perlintasan Karangawen, Demak.
"Kejadiannya, di perlintasan KM 20+5/6 antara Stasiun Tegowanu-Brumbung, Demak, sekitar pukul 11.38 WIB. Dari data sementara yang kami himpun, mobil berpenumpang sebanyak sembilan orang," katanya.
Ia mengakui kecelakaan tersebut terjadi di perlintasan tidak terjaga yang mengakibatkan empat penumpang tewas dan lainnya mengalami luka-luka yang langsung ditangani Kepolisian Sektor Karangawen.
"Korban yang meninggal dan luka-luka dibawa ke Puskesmas Karangawen. Untuk KA Argo Bromo Anggrek yang mengalami kecelakaan itu sudah melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Gambir, Jakarta," kata Suprapto.
Sementara itu, salah satu saksi mata, Romi, warga setempat mengatakan ketika mobil sudah berada di tengah perlintasan terlihat ragu-ragu dan kemudian berhenti, sementara bersamaan lewat KA Argo Bromo Anggrek.
"Pas sudah sampai di tengah rel, mobil seperti ragu-ragu kemudian berhenti. Sempat ada penumpang yang membuka pintu mau keluar. Sesaat kemudian, langsung terjadi tabrakan mengerikan itu," katanya.
Para warga setempat segera menolong dan mengeluarkan para penumpang dari dalam mobil yang sudah ringsek, kata dia, kemudian membawa korban yang meninggal maupun luka-luka ke Puskesmas Karangawen. (Antara)