ISIS "Jatuh Cinta" Pada Gadis Pirang Ini

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 08 Oktober 2014 | 15:08 WIB
ISIS "Jatuh Cinta" Pada Gadis Pirang Ini
Jennifer Williams. (Twitter/@jenn_ruth)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan mualaf asal Texas, Amerika Serikat, mendapat kejutan luar biasa setelah berkicau soal keputusannya pindah keyakinan.

Jennifer Williams, begitu nama perempuan berambut pirang tersebut. Lewat akun Twitternya, Jennifer mengicaukan tentang keputusannya memeluk Islam.

"Saya membaca Quran (Al-Quran) untuk mempelajari terorisme, namun akhirnya saya memeluk Islam setelah memahami apa yang dikatakannya (isi Quran)," kicau Jennifer Williams yang memakau akun @jenn_ruth.

Jennifer adalah salah satu asisten riset soal terorisme di Institut Brookings. Ia memutuskan memeluk Islam tiga tahun lalu setelah intensif mempelajari Al-Quran sebagai bagian dari pekerjaannya di institut tersebut.

Jennifer membuat kicauan itu sebagai bagian dari kampanye tagar #MuslimApologies di Twitter. Kampanye tersebut dipakai oleh umat Islam di seluruh dunia untuk mengecam aksi sadis para ekstrimis, termasuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Di hari yang sama, dirinya mengunggah sebuah grafiti ISIS yang ia lihat di Washington D.C. Tujuannya, ia ingin memberitahukan temuan mengerikan itu kepada rekan sesama peneliti dan juga kepada pihak berwajib.

Namun, ia tidak menyangka, kicauannya itu berdampak besar. Hanya dalam waktu semalam, followernya yang semula hanya 60 orang, bertambah menjadi lebih dari 6.000 orang.

Uniknya, justru akun para ekstrimis-lah yang mem-follow dirinya, termasuk para Tweep yang pro-ISIS. Mereka menyangka, Jennifer adalah orang yang mendukung ISIS dan segala tindakannya.

Bahkan, ada seorang pendukung ISIs yang melamar Jennifer untuk menjadi istrinya. Setidaknya, melalui Twitter.

"@jenn_ruth Maukan kau menikah denganku? :)" kicau @Tanakah77.

Jennifer sempat membuat para followernya "sadar" bahwa dirinya bukanlah pengikut ISIS. Jennifer bahkan mencoba mempopulerkan tagar #NO2ISIS (tidak untuk ISIS) dan sejumlah kicauan anti teror lainnya. Namun, popularitasnya terus saja meningkat.

Ia juga mengatakan, "para teroris harus mengurangi kegiatan mereka di Twitter dan lebih banyak membaca Al-Quran". (NYdailynews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI