Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo mengungkapkan pengajuan Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR oleh Koalisi Merah Putih, merupakan hasil diskusi antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
"Itu hasil diskusi Ketum Partai Demokrat dan Ketum PAN sekitar waktu Isya," kata Drajad, Rabu (8/10/2014).
Hasil voting pemilihan pimpinan MPR pada dini hari tadi dimenangkan oleh Koalisi Merah Putih. Paket B yang mereka ajukan mendapatkan 347 suara, beda 17 suara dengan paket A yang diajukan Koalisi Indonesia Hebat dengan perolehan 330 suara.
Paket B terdiri dari Zulkifli Hasan (PAN) sebagai ketua MPR. Sedangkan empat wakil ketua yang ikut diajukan, yaitu Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta Odang dari kelompok DPD.
Menurut Drajad, Zulkifli pantas menjadi ketua MPR karena sudah memiliki banyak pengalaman.
"Pertimbangannya, ketua MPR sebaiknya dijabat oleh tokoh yang sudah teruji kualitasnya dan luas akseptabilitasnya," ujar dia.
Setelah diskusi SBY dan Hatta Rajasa memunculkan nama Zulkifli, para ketua partai di Koalisi Merah Putih langsung sepakat.
"Kedua ketua umum akhirnya sepakat dengan nama bang Zul. Oleh bang Hatta, hal ini dikomunikasikan kepada para ketua umum partai politik yang berada dalam KMP menjelang jam 21.00 WIB di Hotel Mulia. Para ketua umum juga sepakat," kata Drajad.