Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Pandjaitan menduga suara DPD tidak solid. Hal itu yang membuat perhitungan saat pemungutan suara meleset dan berujung pada kekalahan paket pimpinan MPR yang diusung Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Sudah dihitung dengan Pak Oso itu sekitar 100, tapi tadi paling dapat sekitar 65-70. Mungkin dia sudah maksimal tapi DPD-nya terpecah kaya gitu," kata Trimedya setelah Rapat Paripurna Pemilihan Pimpinan MPR, Rabu (8/10/2014) dini hari.
Dia menambahkan, terpecahnya DPD lantaran adanya anggota DPD yang pernah berafiliasi dengan partai tertentu yang tetap pro asal partainya.
"Ada banyak DPD yang berasal dari parpol, mereka tidak perlu ketua MPR dari DPD, tapi paket asal partainya," tuturnya.
Trimedya malah membela PPP yang kali ini bermanuver kepada KIH dari KMP. Menurut Trimedia, PPP dalam Rapat Paripurna kali ini sudah solid.
"Kita yakin PPP solid, kita melihat DPD kurang solid," ujar Trimedya.
Kubu Koalisi Merah Putih (KMP) unggul 17 suara dari kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam hasil voting Rapat Paripurna Pemilihan Pimpinan MPR kali ini.
Hasil voting, Paket A, atau yang paket Pimpinan MPR yang dibentuk oleh KIH mendapatkan 330 suara. Sedangkan Paket B yang dibentuk KMP mendapatkan 347 suara. Satu suara lainnya abstain.
Total ada 678 suara yang ikut dalam voting kali ini. Secara keseluruhan, ada 685 orang anggota MPR yang terdaftar, dengan rincian anggota DPD 130 dan anggota DPR 555 orang.
"Kami tetapkan dan kami sahkan," kata Pimpinan MPR Maimunah Umar sambil mengetuk palu Rapat tanda ditutup.
Voting ini merupakan rangkaian Rapat Paripurna yang dimulai pada Selasa 7 Oktober pukul 10.00 WIB baru kelar pada Selasa 8 Oktober pukul 4.30 WIB. Jalannya rapat sendiri sudah selama 18 jam 30 menit.
Berikut lima pimpinan MPR terpilih:
1. Ketua MPR dari Fraksi PAN Zulkifli Hasan
2. Wakil Ketua dari Fraksi Golkar Mahyudin
3. Wakil Ketua dari Fraksi Demokrat EE Mangindaan
4. wakil Ketua dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid
5. Wakil Ketua Dari perwakilan DPD, Oesman Sapta Odang