Panitia GP Jepang: Tabrakan Bianchi Itu "Nasib Buruk"

Selasa, 07 Oktober 2014 | 20:35 WIB
Panitia GP Jepang: Tabrakan Bianchi Itu "Nasib Buruk"
Pebalap tim Marussia, Jules Bianchi, saat diwawancara sebelum balapan GP Jepang. [Reuters/Yuya Shino]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Insiden tabrakan di balapan Formula 1 (F1) GP Jepang, Minggu (5/10/2014), yang sejauh ini masih membuat pebalap Jules Bianchi dalam kondisi kritis akibat cedera kepala parah, ditepis sebagai kesalahan pengelolaan lomba oleh panitianya. Sebaliknya, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (7/10), juru bicara Sirkuit Suzuka memilih menyebutnya sebagai "nasib buruk".

Seperti diketahui, pebalap tim Marussia yang berusia 25 tahun asal Prancis itu harus mengalami insiden kecelakaan yang mengancam nyawanya, pada Minggu (5/10), saat mobilnya melaju menghantam traktor pengaman (crane) di lintasan. Alat berat itu sendiri sebelumnya dimasukkan ke lintasan demi mengangkat mobil Adrian Sutil (tim Sauber) yang juga baru saja menabrak pembatas lintasan.

"Petugas sudah menaikkan 'bendera kuning ganda' setelah insiden Sutil, yang berarti bahwa para pebalap harus melambat hingga kecepatan di mana mereka bisa tiba-tiba berhenti. Tapi sayangnya, mobil Bianchi tergelincir (kena genangan air) tepat di momen itu dan langsung menuju titik kecelakaan, dan itu adalah sebuah nasib buruk," ungkap Masamichi Miyazaki, sang juru bicara.

"Harus diakui, hujan turun dan lintasannya basah. Tapi (hujannya) tidak sebegitu deras hingga mengharuskan menghentikan lomba, dan saya yakin petugas lomba memiliki penilaian serupa (saat itu)," tambahnya.

Insiden itu sendiri akhirnya menghentikan balapan sebelum tuntas keseluruhan lap (putaran) yang direncanakan, namun dengan pemenang yang sudah didapatkan --karena sudah melebihi separuh total putaran-- yaitu Lewis Hamilton dari tim Mercedes. Saat itulah, orang-orang segera menaruh perhatian dan khawatir menunggu kabar nasib Bianchi, pebalap hasil binaan akademi Ferrari itu.

Pada Senin (6/10), tim Marussia sudah merilis pernyataan resminya, yang intinya mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan kepedulian semua pihak, namun sekaligus meminta khalayak bersabar menunggu kabar selanjutnya sembari mendukung dengan doa. Beberapa media asal Eropa juga belum ada yang bisa memastikan kondisi Bianci yang disebut masih kritis, termasuk apakah dia bisa bernapas tanpa alat bantu atau tidak. Belakangan, FIA selaku otoritas balapan F1 merilis perkembangan kondisi sang pebalap dengan hanya menyebut statusnya "kritis namun stabil".

Sementara, beberapa pemberitaan lain kemudian menyebutkan bahwa FIA telah memulai sebuah investigasi darurat terkait insiden itu. Sebagaimana antara lain ditulis Daily Telegraph, Direktur Balapan Charlie Whiting sudah diminta secara khsus oleh Presiden FIA Jean Todt untuk memberikan laporan lengkap, dengan batas waktu menjelang gelaran GP Rusia, akhir pekan ini. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI