Tragis, Ibu Dua Anak Ledakkan Diri Demi Hambat ISIS

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 07 Oktober 2014 | 20:13 WIB
Tragis, Ibu Dua Anak Ledakkan Diri Demi Hambat ISIS
Deilar Kanj Khamis alias Arin Mirkan. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan dari etnis Kurdi yang berjuang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diberitakan nekat melakukan bom bunuh diri untuk menghambat laju kelompok radikal di sebuah kota di Suriah.

Deilar Kanj Khamis, demikian nama perempuan yang dikabarkan memilih meledakkan dirinya itu. Perempuan yang punya nama alias Arin Mirkan itu melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah kantung pertahanan ISIS. Sepuluh orang anggota ISIS tewas dibuatnya.

Arin Mirkan diketahui sebagai perempuan Kurdi pertama yang melakukan serangan bunuh diri terhadap ISIS. Berdasarkan pantauan terhadap kicauan-kicauan Twitter yang memuji keberaniannya, terungkap bahwa Arin adalah ibu dari dua orang anak. Kendati demikian, belum bisa dipastikan kebenaran soal berita tersebut.

Serba sedikit informasi yang ada tentang perempuan ini. Arin diketahui merupakan salah seorang anggota Unit Perlindungan Perempuan, cabang dari Unit Rakyat Kurdi (YPG). YPG memiliki lebih dari 10.000 pejuang perempuan. Mereka memiliki peran penting dalam perang melawan ISIS.

Sebuah rilis pers yang disampaikan YPG mengatakan, "Sebagai hasil dari pertahanan luar biasa dari unit kita terhadap pilar-pilar kota, mencegat serangan, 15 rekan kita menjadi martir setelah menghadapi para tentara bayaran (ISIS) dengan segala daya upaya".

"Di antara para martir kita adalah Arin, ia berhasil membunuh puluhan tentara bayaran ISIS dan mencegat pergerakan mereka. Kekuatan dan tekad besar yang ditunjukan Arin akan menjadi semangat perlawanan di hati para pejuang Unit Perlindungan Rakyat dan Unit Perlindungan Perempuan," bunyi pernyataan tersebut.

Sebelumnya, beredar pula kabar tentang Ceylan Ozalp, seorang gadis pejuang Kurdi yang memilih menghabisi nyawanya daripada harus menjadi tawanan ISIS. Lansiran sejumlah media Turki, Ceylan menembak kepalanya sendiri dengan peluru terakhir ketika dirinya terkepung serdadu ISIS.

Namun, kebenaran berita soal Ceylan masih simpang siur. Sejumlah jurnalis yang meliput perjuangan tentara Kurdi mengatakan Ceylan masih hidup dan masih berjuang melawan ISIS. (Dailymail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI