Suara.com - Marcus Volke, (28) lelaki yang diduga pelaku mutilasi Febri Andriansyah alias Mayang Prasetyo dikabarkan sempat menghubungi tukang listrik pada Sabtu (4/10/2014) malam ketika polisi menggerebek kediamannya di Teneriffe, Brisbane, Australia. Marcus meminta si tukang listrik memperbaiki kerusakan instalasi listrik di apartemennya.
"Halo, apakah ini tukang listrik 24 jam?" tanya Volke kepada tukang listrik Brad Coyne melalui sambungan telepon.
Dalam rekaman percakapan telepon yang diperoleh Ten Eyewitness News itu, Volke mengaku listrik di apartemennya terputus karena hubungan pendek.
"Ya, saya punya sedikit masalah. Saya sedang memasak dengan kompor saya. Ini kompor listrik dan air dalam panci meluap, menetes ke bawah dan masuk oven, dan memicu ledakan, lalu listrik saya mati," keluh Volke.
Kepada si tukang listrik, Volke mengaku sedang memasak kaldu daging babi. Namun, entah apa yang sebenarnya sedang dimasak Volke di atas kompor. Sebelumnya diberitakan, polisi menemukan potongan tubuh Mayang di dalam panci yang ada di atas kompor.
Kemudian, Volke sempat meminta si tukang listrik untuk datang dan memperbaiki listriknya.
"Apakah Anda bisa memperbaikinya hari ini?" tanya Volke kepada Brad Coyne si tukang listrik.
"Ya sepertinya bisa," jawab Brad.
Para penyidik kepolisian telah memeriksa latar belakang Marcus. Namun, mereka tidak menemukan catatan kejahatan maupun kelainan mental.
Polisi juga tidak menemukan obat-obatan terlarang di apartemen yang sudah ditinggali selama tiga pekan itu.
Sebelumnya diberitakan, Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah dibunuh oleh Marcus Peter Volke. Mayatnya dimutilasi dan sebagian potongan tubuhnya direbus oleh Volke.
Polisi menggerebek kediaman Volke setelah ada laporan tetangga yang mencium bau daging busuk dari apartemen si lelaki. Polisi menemukan sebagian potongan tubuh manusia sedang direbus di atas kompor.
Volke melarikan diri lewat pintu belakang dan nekat mengakhiri nyawanya dengan cara menggorok lehernya sendiri di tempat yang berjarak 100 meter dari TKP.
Menurut pengakuan seorang sahabat karibnya, Mayang, yang adalah seorang transgender itu telah menikah di Eropa. Menurut sang rekan, mereka saling jatuh cinta saat bertemu di atas kapal pesiar. Ketika itu, keduanya bekerja sebagai chef. (Courier Mail)