Suara.com - Amerika Serikat harus mempersiapkan diri untuk melakukan perang dengan jangka waktu yang lama melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kepala CIA dan Pentagon, Leon Panetta mengatakan, perang melawan ISIS kemungkinan memerlukan waktu 30 tahun.
Kata dia, keputusan yang dilakukan Presiden Barack Obama untuk tidak melakukan tindakan apa-apa terkait perang saudara di Suriah membuat perang melawan ISIS semakin berat. Kelompok militan ini ‘lahir’ di Suriah dan ikut berperang melawan pemerintahan Suriah.
Panetta mengungkapkan hal itu menjelang peluncuran bukunya yang berjudul Worthy Fights: A Memoir of Leadership in War and Peace. Panetta mengungkapkan, keputusan Amerika untuk tidak mendorong pemerintah Irak lebih keras agar pasukan Amerika tetap bertahan di negara itu pada 2011 menimbulkan kekosongan sehingga Irak tidak bisa membela dirinya sendiri.
“Kekosongan itu yang membuat ISIS mulai berkembang. Penolakan Obama untuk mempersenjatai kelompok pemberontak di Suriah juga menjadi penyebab semakin kuatnya ISIS. Amerika akan berada di posisi yang lebih menguntungkan apabila mendukung kelompok pemberontak yang melawan Presiden Assad,” ujarnya.
Kelompok ISIS menguasai sebagian besar kota di Suriah dan Irak. Kelompok itu ingin membentuk negara kalifah di negara-negara Timur Tengah. Amerika dengan sejumlah negara sekutunya telah membentuk koalisi yang menggempur markas ISIS di Suriah dan Irak. (USAToday)